HANENOSUKE – Vape merupakan rokok elektrik yang dijadikan sebagai alternatif untuk tidak mengkonsumsi rokok batangan secara langsung. Rokok elektronik ini kini banyak digandrungi oleh anak-anak remaja bahkan di bawah umur.
Melihat fakta di lapangan semakin meningkat sehingga membuat pemerintah RI merasa khawatir dengan generasi anak bangsa. Apalagi untuk rokok ini mudah didapatkan, juga tidak sebagian orang menganggapnya sebagai hal biasa tidak membahayakan.
Komnas Pengendalian Tembakau, yakni Tubagus Haryo Karbiyanto menyebutkan bahwa saat ini Indonesia belum mengatur peredaran Vape ini. Yang ada baru peraturan dari Menteri Keuangan yang memungut cukainya maksimal 57% dari Vape.
Tubagus mengambil contoh dalam hal ini, di AS pemerintahnya menghukum Jull dan Altria dengan uang 60,5 USD karena produk mereka dinikmati oleh anak-anak muda. Karena desain, flavour, dan memasarkannya justru ke anak-anak muda dibawah umur.
Tubagus menyampaikan ingin adanya regulasi terkait dengan vape, demi mencegah adanya dampak kesehatan yang mengkhawatirkan. Karena meskipun jumlah vape sedikit tapi bukan berarti lebih aman dan potensi bahayanya sedikit.
Keadaan ini cukup mengkhawatirkan karena sudah mulai dinikmati oleh anak muda yang di bawah umur. Padahal ada sejumlah bahaya vape yang mengancam penggunanya.
Bahaya Vape yang Mengincar
Meski bahayanya dianggap lebih ringan jika dibandingkan dengan rokok tembakau, tetap saja ini membahayakan tubuh. Dengan resiko lebih sedikit tersebut, membuat banyak perokok tembakau mulai beralih ke rokok elektrik ini
Padahal vape jga mengandung bahan kimia sehingga perlu penggunanya waspadai. Ya, meskipun di dalamnya tidak mengandung karbonmonoksida dan tar tapi bukan berarti tidak memiliki bahaya.
Karena di dalamnya masih mengandung zat kimia hampir sama dengan tembakau; nikotin, akrolein, logam berat, diasetil, formaldehida, proplan, dan asetaldehida. Jadi dengan kandungan tersebut membuatnya hampir sama bahayanya dengan rokok. Adapun sejumlah bahaya yang harus kamu waspadai adalah;
Jadi Ketagihan
Seperti kandungan nikotin dalam rokok yang bisa membuat kecanduan, vape juga memiliki kandungan tersebut. Sehingga bisa membuat kamu merasa ketergantungan, karena kandungan nikotinnya bisa merangsang otak untuk melepaskan hormon dopamin banyak.
Sehingga bisa menimbulkan efek ketergantungan yang membahayakn tubuh. Jadi memilih vape sebagai cara untuk berhenti merokok tembakau adalah pilihan tidak benar. Karena bahayanya sama dengan rokok tembakau bisa membuat kecanduan.
Dapat Merusak Paru-paru
Meski tidak ada kandungan tembakau di dalamnya, tapi bukan berarti bahayanya lebih ringan dibandingkan rokok biasa. Sebab, rokok elektrik mengandung nikotin sehingga bisa meningkatkan peradangan paru-paru.
Kandungan tersebut juga bisa mengurangi jaringan yang melindungi paru-paru. Adanya diasetil dalam vape juga bisa menyebabkan timbulnya bronkiolitis obliterans atau dikenal paru-paru popcorn.
Kemudian juga adanya vitamin E pada vape, diduga kuta bisa menyebabkan terjadinya iritasi pada paru-paru ketika menghirupnya.
Mempengaruhi Kesehatan Jantung
Bahaya vape yang mengancam lainnya, tidak hanya bisa membahayakan kesehatan paru-paru manusia. Tapi adanya nikotin di dalamnya bisa mengganggu organ lain seperti kesehatan jantung.
Sebab nikotin ini seringkali terserap ke aliran darah sehingga bisa merancang kelenjar adrenal agar bisa melepaskan hormon epinefrin. Adanya pelepasan hormon tersebut bisa menyebabkan tekanan darah juga membuat denyut jantung menjadi lebih meningkat.
Gangguan Pada Janin
Selain ketiga bahaya yang sudah kami sebutkan sebelumnya, vape juga berpengaruh pada kesehatan ibu hamil. Jika ibu hamil menggunakan vape secara aktif atau pasif bisa membahayakan bayi dalam kandungan.
Karena adanya paparan nikotin serta zat berbahaya lainnya yang bisa mengganggu perkembangan janin. Sedangkan bagi anak, vape ini bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti gangguan tidur dan perkembangan otak. Sehingga bisa menurunkan daya ingatnya.
Sehingga ibu hamil tidak disarankan untuk ngevape, atau menggunakannya di lingkungan banyak anak-anak. Karena akan menimbulkan berbagai masalah kesehatan yang sangat membahayakan.
Meningkatkan Resiko Penyakit Kanker
Bahaya yang mengancam lainnya yakni sama dengan rokok tembakau vaping bisa meningkatkan resiko terkena penyakit kanker. Sebab dalam beberapa merek vape ditemukan adanya kandungan formaldehida yang memicu timbulnya kanker.
Sangat tidak dianjurkan untuk selalu mengkonsumsinya, karena bahayanya sama dengan rokok. Apalagi jika cairan nikotinnya digunakan untuk mengisi rokok elektrik atau terkena kulit dan tidak sengaja diminum anak-anak bisa menyebabkan keracunan. Bahkan paling parahnya bisa menyebabkan kematian.
Memicu Asma
Berdasarkan hasil dari beberapa studi yang dilakukan pada anak remaja, penggunaan bahan kimia vape mempunyai efek iritan dan bisa memicu asma. Tidak hanya itu saja, efek sama pun bisa dirasakan oleh pengguna vape dewasa.
Tapi mayoritas dari pengguna vape adalah mantan perokok, maka akan sulit mengetahuinya diakibatkan oleh rokok atau vape. Yang pasti asap ini bisa menyebabkan asma bagi remaja pendertianya.
Tidak hanya sejumlah bahaya tersebut, masih banyak bahaya lainnya menunggu dan mengincar para pengguna vape. Memilih vape sebagai ganti rokok konvensional, bukan hal tepat untuk berhenti merokok.
Karena keduanya sama-sama membuat kecanduan. Dengan mengetahui bahaya vape ini bisa mengurangi keinginan untuk mengkonsumsinya kembali. Mari jalani hidup lebih baik dan lebih sehat lagi. (redaksi: deposit pulsa tanpa potongan)