HANENOSUKE – Infeksi jamur adalah penyakit kulit yang umum. Pasalnya, terdapat jutaan spesies jamur di lingkungan sekitar kita. Misalnya pada tanah, pada tanaman, pada permukaan perabot rumah tangga, bahkan pada kulit. Nah, beberapa diantaranya bisa menyebabkan infeksi kulit dengan gejala yang tidak menyenangkan. Sehingga harus diatasi segera dengan salep untuk jamur kulit yang tepat.
Untungnya, masalah kesehatan ini dapat dengan mudah diatasi dengan salep jamur kulit. Akan tetapi, tentunya pengobatan harus didasarkan pada jenis infeksi jamur. Simak ulasannya di sini. Kebanyakan infeksi jamur tidak menimbulkan masalah serius. Namun, masalah kesehatan ini dapat menimbulkan gejala-gejala mengganggu yang tidak nyaman bagi pasien.
Gejala infeksi jamur antara lain peradangan, kemerahan, kulit terkelupas, kemerahan, gatal, dan melepuh. Saat ini, pengobatan yang paling umum digunakan untuk mengobati infeksi jamur dan meredakan gejalanya adalah obat antijamur. Faktanya, obat antijamur tersedia dalam berbagai bentuk sediaan, mulai dari obat oral (tablet atau kapsul) hingga obat topikal (krim, gel, salep), dan suntikan. Dokter akan memutuskan jenis pengobatan berdasarkan jenis dan tingkat keparahan infeksi jamur. Di bawah ini adalah beberapa salep kulit jamur yang paling umum dan manfaatnya.
Klotrimazol
Obat antijamur yang menghentikan pertumbuhan jamur. Cara penggunaannya mudah, cukup oleskan pada kulit dua kali sehari. Salep kulit jamur ini mengobati infeksi jamur seperti kutu air, gatal-gatal, dan kurap. Ingin tahu obat apa saja yang dianjurkan untuk pengobatan jamur?
Miconazole
Merupakan salep jamur kulit yang dapat digunakan untuk mengobati kutu air, gatal-gatal, dan kurap. Cara pengaplikasiannya serupa, gosok kulit dua kali atau aplikasikan sesuai anjuran dokter.
Ketokonazol
Salah satu obat antijamur yang bisa menghentikan pertumbuhan jamur dan biasanya diresepkan dalam bentuk salep atau sampo. Salep jamur kulit jenis ini sering digunakan untuk mengobati penyakit kutu air, panu, gatal-gatal, kurap, dan infeksi jamur.
Econazol
Salep Kulit Jamur Econazole umumnya digunakan untuk mengobati infeksi jamur seperti kutu air, gatal-gatal, dan kurap. Bisa untuk mengobati akibat jamur biasanya tidak menimbulkan efek samping.
Namun, beberapa orang mungkin mengalami gatal, perih, atau kemerahan di area yang diolesi salep.
Jika gejalanya parah, sebaiknya hentikan penggunaan atau konsultasikan dengan dokter untuk pengobatan alternatif.
Terbinafine
Selanjutnya, Terbinafine juga merupakan obat yang biasa digunakan untuk mengatasi berbagai infeksi jamur pada kulit seperti kapalan, kurap, dan pruritus. Obat ini juga bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan jamur. Manfaatnya bisa membantu meredakan kulit terbakar, gatal, bersisik, dan pecah-pecah akibat infeksi jamur.
Tolnaftate
Kandungan bahan aktif Tolnaftate diketahui dapat merusak hifa dan sel jamur yang berperan dalam pertumbuhan jamur. Ini adalah obat jamur kulit yang tidak hanya mengobati jamur kulit, tapi juga mencegahnya. Petunjuk Pemakaian: Oleskan pada kulit yang terkena, bersihkan dan keringkan dua kali sehari. Durasi pengobatan biasanya 2 sampai 4 minggu. Namun, pada beberapa pasien, gejalanya mungkin memerlukan waktu 4 hingga 6 minggu untuk hilang sepenuhnya.
Butenafine hydrochloride
Cara kerjanya sama seperti terbinafine. Butenafine hidroklorida dapat digunakan untuk mengobati kutu air (tinea pedis), jamur selangkangan (tinea groin), dan kurap (tinea corporis). Petunjuk penggunaannya, oleskan langsung pada kulit yang terkena jamur dua kali sehari selama 4 minggu. Untuk jamur dan kurap terutama di area selangkangan, cukup gunakan sehari sekali selama dua minggu sesuai anjuran dokter.
Itulah salep untuk jamur kulit yang direkomendasikan. Hati-hati jangan sembarangan menggunakan salep jamur kulit. Sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mulai minum obat apa pun. (redaksi: situs slot gacor)