kanker pankreas

Kaum Rebahan Berisiko Terkena Kanker Pankreas, Kenapa?

Posted on

HANENOSUKESejak covid merebak di Indonesia beberapa tahun lalu, muncul sebuah kaum baru yang disebut dengan kaum rebahan. Dimana mereka lebih banyak menghabiskan waktu merebahkan diri di tempat tidur atau sejenisnya. Tahukan Anda ternyata jenis manusia tersebut berpotensi besar terkena kanker pankreas, kenapa?

Menelisik Tentang Kanker Pankreas

Merupakan sel kanker yang tentu saja tumbuh di area organ bernama pankreas. Sering kali tidak menimbulkan gejala di tahap awal dan sulit di deteksi sejak dini.

Semua baru akan terasa ketika sudah masuk stadium lanjut dimana sel tersebut sudah menyebar ke organ lain. Pankreas sendiri memiliki beberapa fungsi penting pada tubuh, seperti memproduksi hormon insulin hingga glukosa.

Dia juga bertugas untuk menjaga stabilisasi kadar gula darah dan menghasilkan enzim pencerna nutrisi pada makanan.

Kanker pankreas muncul ketika sel di dalamnya tumbuh abnormal tak terkendali. Jika sampai menyebar ke organ lain bisa menyebabkan banyak gejala seperti penyakit kuning atau sakit perut bagian atas. Rasa sakitnya bisa sampai menjalar ke area punggung.

Faktanya, jenis penyakit ini termasuk kategori paling mematikan. Sebab dari keseluruhan kasus hanya 9% pasien yang berhasil bertahan hidup hingga 5 tahun setelah diagnosis.

 

Kenapa Kaum Rebahan Paling Berisiko

Jika Anda tipikal seseorang yang suka rebahan sambil main ponsel atau sambil makan di akhir pekan, kalian harus hati-hati. Nyatanya, kondisi seperti itu menjadi salah satu pemicu si Silent Killer yakni kanker pankreas.

Menurut penelitian sejumlah ahli, dulu penyakit tersebut identik dengan lansia. Tetapi setelah kemunculan istilah kaum rebahan, kini dia mengintai anak muda juga.

Katanya, penyebab utama kalangan muda mengidap penyakit tadi adalah gaya hidup Sedentary atau banyak rebahan tadi. Diikuti dengan sederet pola hidup tidak sehat seperti hobi makan daging berlemak yang dibakar hingga minum alkohol.

Kebiasaan tersebut memicu obesitas dimana seringnya mereka tidak sadar telah mengalami hal itu. Padahal, obesitas seperti jadi pintu gerbang menuju kanker organ pankreas.

Dan ketika gaya hidup Sedentary tadi dilakukan, diikuti dengan asupan makan tak sehat maka organ tubuh akan bekerja keras mengolahnya. Termasuk pankreas tadi, kerja kerasnya bahkan bisa sampai tahap merusak organ tersebut.

Makanan tinggi lemak dan jenis lain yang tak sehat disinyalir mengandung toksin yang merusak. Organ tubuh akan bekerja ekstra dalam pengolahannya.

Kinerja berat itulah yang menimbulkan masalah, seperti tidak tercerna dengan baik dan menghasilkan radang. Radang tadi akan memicu munculnya polip sampai berujung pada penyakit berbahaya seperti kanker.

Semua ini tentang pola hidup dan kaum rebahan bukan sesuatu yang direkomendasikan. Sebab faktanya mereka seperti sedang membunuh dirinya sendiri secara perlahan lewat Silent Killer.

 

Waspada Gejalanya

Sudah disinggung sebelumnya kalau stadium awal memang tidak banyak menimbulkan gejala. Tetapi kalau sudah tahap stadium lanjut, maka bisa muncul beberapa gejala seperti hilangnya nafsu makan dan berat badan menurun.

Bermunculan masalah pencernaan mulai dari mual dan muntah, diare atau sembelit, perut sering kembung dan susah sembuh.

Tubuh mudah lelah dengan kondisi kulit serta bagian putih mata terlihat menguning. Sering muncul sakit perut dan menjalar hingga punggung sampai sering demam atau menggigil. Indikasi lainnya ialah warna urine terlihat gelap dengan warna tinja justru menjadi pucat.

Orang terinfeksi penyakit ini kulitnya akan sering terasa gatal sehingga intensitas menggaruk jadi lebih tinggi.

Lalu kapan seseorang harus dilarikan ke dokter? Se-segera mungkin setelah gejala di atas terlihat. Terutama kalau memang Anda berisiko tinggi terkena kanker tersebut. Beritahu dokter pemeriksanya terkait riwayat penyakit dan keluhannya.

Semisal tandanya sudah cukup merujuk pada kanker organ pankreas, dokter akan menyarankan melakukan skrining pankreas.

 

Prosedur Pengobatan

Pengobatannya sendiri akan disesuaikan dengan stadium berapa kondisi selnya sampai kondisi si pasien itu sendiri. Tujuan dari pengobatannya tak lain untuk mencegah sel kanker berhasil menyeberang ke organ lain.

Cara yang paling sering digunakan adalah kemo terapi atau pemberian obat untuk membunuh sel abnormal tadi.

Bisa berupa obat tunggal maupun kombinasi, entah itu diminum, infus maupun disuntikan. Di tahap awal, langkah ini bisa menyusutkan dan mengendalikan pertumbuhan kanker, seperti langkah pencegahan agar tidak menyebar.

Lanjut ada radioterapi, bisa juga dibilang dengan terapi radiasi gunanya untuk menghancurkan sel abnormal di pankreas.

Dilakukan menggunakan sinar berkekuatan tinggi seperti sinar-X dan proton. Biasanya dilakukan sebelum atau setelah menjalani operasi pengangkatan. Atau bisa juga dengan metode kemoradiasi, gabungan antara 2 cara pengobatan tadi.

Umumnya dilakukan sebelum prosedur pembedahan dalam rangka menyusutkan ukuran kanker supaya mudah diangkat.

 

Cara Mencegahnya

Meski memang tidak diketahui pasti caranya, tetapi yang jelas cobalah untuk menghindari gaya hidup kaum rebahan. Risikonya juga bisa dikurangi dengan berhenti merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol.

Makan makanan bergizi seimbang dan jaga berat badan Anda dalam kondisi ideal. Juga gunakan alat pelindung jika bekerja di tempat berisiko terkena paparan zat kimia.

Dan itulah beberapa hal yang harus Anda tahu tentang kanker pankreas serta kenapa kaum rebahan paling berisiko. (redaksi: situs judi slot terbaik dan terpercaya no. 1 )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *